Novel Genre 18: Mengapa Melulu Soal Ena-Ena?

Konten [Tampil]


Novel Genre 18 Mengapa Melulu Soal Ena-Ena?

Novel genre 18 adalah sebuah genre yang membahas tentang permasalahan orang-orang dewasa yang berumur 18 tahun keatas. Hal ini terjadi tentunya karena pada umur 18 tahun di Indonesia orang-orang sudah mulai dianggap dewasa, namun anehnya, hal ini malah menjadi polemik.

Roman genre 18 bagi sebagian besar masyarakat Indonesia masih dianggap sebagai novel tentang seksualitas dan merupakan bacaan orang dewasa belaka, padahal tidak demikian. 

Tentu hal ini mungkin terbilang tabu bagi kita, akan tetapi banyak orang masih mengira kalau novel 18 bahkan novel 21 adalah novel adegan romantis belaka dan hanya akan membahas tentang ranjang sampai lupa bahwa tulisan dalam genre ini tidak melulu membahas hal tersebut.

Tapi pertanyaannya, mengapa novel dewasa hanya untuk orang dewasa? Novel dewasa 18 sederhananya adalah sebuah pemberitahuan kepada pembaca mengenai untuk siapa semestinya novel tersebut, genre itu ada tentunya untuk membuat pembaca tahu bahwa isinya berkaitan tentang hal-hal yang tabu dan berbau dewasa, serta tidak diperkenankan dibaca oleh remaja dibawah umur tersebut.

Namun anehnya setiap kali menyebut kata dewasa dalam dunia per-novelan entah mengapa pikiran kita selalu jatuh pada arah yang salah, seolah kata dewasa memiliki tempat tersendiri dan mengancam dunia kepenulisan kita.

Bahkan Wattpad ena ena sendiri pada akhirnya menjadi genre novel di Wattpad yang membahas tentang hal tersebut. Dan anehnya genre novel yang paling diminati pada sebagian besar platform online adalah hal yang membahas tentang hal-hal dewasa.

Tapi kenapa novel dengan genre 18 memiliki ranah yang abu-abu dalam novel Indonesia? Lalu mengapa hal itu bisa terjadi?

Buku Genre 18 Dan Polemik Yang Ia Bawa

Membahas tentang cerita fiksi 18 maka kita tidak akan lupa darimana istilah genre 18+ ini berasal. Sekilas saya cari di mesin telusur ada beberapa aturan yang diberikan pemerintah mengenai hal yang dimaksud dewasa.

Dewasa sendiri memiliki banyak arti, baik itu sikap, dewasa dalam segi pemikiran, maupun dewasa dari segi fisik. Namun pada umumnya di Indonesia sendiri memiliki patokan tertentu mengapa mereka disebut dewasa, dan patokan tersebut menggunakan umur.

Kapan Orang Indonesia Dikatakan Dewasa?

Ada beberapa pendapat mengenai kapan umur orang Indonesia dikatakan dewasa, diantaranya;

  • Menurut PaBlitar yang mengutip Surat Edaran Mahkamah Agung kemudian dinyatakan melalui Hasil Rapat Kamar Perdata pada tanggal 14-16 Maret tahun 2012, mengungkapkan informasi bahwa dewasa adalah orang yang teridentifikasi bisa bertindak dalam aturan dan hukum, yaitu adalah orang yang berumur 18 tahun atau telah menikah atau kawin.
  • Sementara menurut NasionalKompas dan Irmadevita.com yang mengutip pasal 330 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Barat, menjelaskan bahwasanya seseorang akan dianggap sudah dewasa jika sudah berusia 21 tahun.
  • Hukumonline.com juga mengutip bahwasanya menurut pasal 30 KUHPerdata menjelaskan bahwasanya yang belum dewasa adalah mereka yang mencapai umur 21 tahun (genap dua puluh satu tahun) dan tidak pernah kawin sebelumnya.

Masyarakat Indonesia pada umumnya melihat kedewasaan secara abstrak, hal itu bisa dilihat dari banyaknya kasus pernikahan dini di Indonesia, terkhususnya pada daerah-daerah terpencil. Banyak orangtua merasa anak mereka sudah mampu menikah sehingga mereka dinikahkan.

Akan tetapi jika dilihat secara komperhensif, masyarakat Indonesia umumnya memandang 18 tahun sebagai usia dewasa. Saya sendiri tidak tahu pasti mengapa hal itu bisa terjadi, namun kemungkinan terbesar ini terjadi kebudayaan pernikahan dini yang mengakar di Indonesia. 

Hal tersebut diperparah stigma masyarakat yang mengatakan bahwa lelaki atau perempuan yang tidak menikah pada umur 18 dinyatakan gagal dalam kehidupan.

Mengenai kedewasaan, sebenarnya tidak ada yang pasti sebab setiap kedewasaan manusia bisa dipengaruhi oleh banyak aspek, baik itu kondisi geografis dan budaya. Namun pada akhirnya, dari semua hal tersebut, kita dapat menyimpulkan satu hal.

Genre Novel 18+ dan Terkuaknya Masalah Sosial di Indonesia

Lucunya adalah genre novel 18+ dipercayai sebagai sebuah buku yang membahas perilaku orang-orang dewasa yang mengacu pada hubungan intim antar dua belah  pihak. Saya mempercayai alasan mereka membeli buku tersebut adalah karena mereka ingin ‘adegan’ tersebut.

Bahkan genre cerpen 18 juga bisa jadi diincar banyak orang untuk menanti adegan-adegan tersebut, dan disinilah tempat semuanya terkuak.

Pada kenyataannya genre novel dewasa umumnya dibeli oleh remaja yang belum dewasa, mereka mau dewasa lebih dahulu, ingin mengetahui kejadian ‘itu’ terlebih dahulu. Dan percaya atau tidak, hal inilah yang pada akhirnya dipraktekkan oleh remaja-remaja kita.

Pada akhirnya novel genre ini mengungkapkan betapa kotornya otak masyarakat Indonesia pada umumnya, mereka mencari novel dewasa untuk dibaca dan mencari sensasi yang ada disana. 

Dan pada akhirnya, melalui novel yang digemari remaja itu juga masalah sosial di Indonesia semakin banyak, terkhususnya pada kasus pernikahan dini dan pemerkosaan.

Alasannya sederhana, kita adalah apa yang kita baca, kita dibentuk dari lingkungan maupun diskusi-diskusi yang kita bahas. Dan jika yang kita bicarakan selalu membahas tentang ena-ena, maka yang terlahir adalah mereka yang gemar melakukannya.

Dan yang paling lucu adalah, semua berasal dari remaja yang tidak tahu apa-apa.

Posting Komentar

0 Komentar