Nizami Ganjavi, Penulis Layla Majnun Yang Terlupakan
Nizami Ganjavi merupakan penulis karya tersohor Layla Majnun, sebuah karya fenomenal yang memadukan sastra Arab dan Persia. Layla Majnun karya syekh Nizami bahkan setingkat dengan novel Romeo dan Juliet karya William Shakspeare. Tapi apa yang menyebabkan beliau mampu menulis Layla Majnun? Dan mengapa Layla Majnun lebih populer dari dirinya sendiri?
Artikel ini akan membahas tentang Nizami Ganjavi: Biografi, Profil, Karya, dan Jatuh Bangunnya
Nizami Ganjavi, Biografi, Profil, Karya, dan Jatuh Bangunnya
Nizami Ganjavi terlahir dengan nama asli Jamal ad-Din Abu Muḥammad Ilyas ibn-Yusuf ibn-Zakki pada tahun 1141 di kota Ganja, sebuah bagian Kesultanan Seljuk yang kini lebih dikenal sebagai negara Azerbaijan.
Ibunya bernama Ra'isa yang merupakan seorang Kurdis dan ayahnya bernama Yusuf. Adapun beliau menulis nama ayahnya dalam salah satu puisinya. Adapun kakeknya bernama Zakki, yang bisa dilihat dari nama terakhirnya.
Berbeda dengan penulis tersohor lainnya yang memiliki ayah-bunda, beliau lahir dalam keadaan yatim-piatu sehingga kehidupannya tidak akan pernah terlepas dari kehidupan sang paman yang membesarkannya, yaitu Khwaja Umar.
Khwaja Umar sebagai sang paman tidak main-main dalam membesarkan Nizami, hal tersebut dibuktikan dengan bagaimana sang paman memberikan pendidikan yang berkualitas kepada keponakannya tersebut.
Di kemudian hari, hal tersebutlah yang membuat Nizami memiliki wawasan yang luas baik dari bidang psikologi, astrologi, matematika, astronomi, bahkan musik. Seiring bertambahnya usia Nizami menghabiskan waktunya di Ganja dengan menekuni bidang sastra.
Tidak main-main, ia langsung belajar dan terinspirasi melalui sastrawan muslim asal Persia yang diantaranya adalah Ferdowsi (935/940-1019-1026) dan Sanai (1080-1131/1141).
Nizam Ganjavi, Nama Penanya
Kerap dipanggil Ilyas dan terkenal dengan nama tersebut. Nizami kemudian mencari nama pena ketika ingin menerbitkan karyanya. Setelah merenung dan berpikir, ia kemudian menggunakan nama pena Nizami yang apabila ditulis lengkap menjadi Nizami Ganjavi.
Buku dan Karya-Karya Nizami Ganjavi
Karya pertama Nizami Ganjavi berjudul Makhzan-ol-Asrâr yang apabila diterjemahkan menjadi Gudang Rahasia yang diterbitkan pada tahun 1163. Adapun karya ini terinspirasi dari karya Sanai yang berjudul Hadiqat al Haqiqt sebab mengandung cerita yang filosofis.
Karya keduanya berjudul Khosrow o Shirin atau Khosrow dan Shirin yang diterbitkan pada tahun 1177 yang kemudian disusul dengan karya Leyli o Majnun atau Layna dan Majnun yang diterbitkan pada tahun1192. Eskandar-Nâmeh (1194) atau Kitab Alexander terbit dua tahun kemudian, yaitu tahun 1197 dan kemudian disusul dengan karya Haft Peykar atau Tujuh Bidadari yang terbit pada tahun yang sama.
Layla Majnun Nizami Ganjavi, Bagaimana Karya Tersebut Ditulis?
Keeempat karya beliau yang memiliki genre romantis berbeda dengan karya pertama. Tiga karya selain Layla dan Majnun terinspirasi Ferdowsi melalui karyanya, Shahnameh.
Sementara itu karya Layla dan Majnun mendapatkan inspirasi dari banyak karya yang syekh Nizami baca. Salah satu yang paling berpengaruh terhadap novel Layla Majnun adalah novel kuno klasik Yunani 'Metiochus and Parthenope' yang diterjemahkan pada abad ke-11 dalam bahasa Arab dengan judul Vamiq u Adhra sehingga novel tersebut dikenal sebagai novel romantis Persia.
Vamiq u Adhra dan Layla Majnun Nizami Ganjavi memiliki inti cerita yang sama, yaitu sepasang kekasih yang jatuh cinta berat satu sama lain. Perbedaan kedua cerita tersebut terletak pada alur dan detail cerita, misal keputusan keluarga Layla yang menjodohkan Layla dengan laki-laki lain.
Kendati mirip tetapi Nizami telah membuat karya yang luar biasa. Hal tersebut dibuktikan dengan novel Layla dan Majnun yang dibuat pada tahun 829 tersebut masih mahsyur sampai sekarang.
Nizami Ganjavi (Source Wikipedia) |
Kehidupan Keluarga Nizami Ganjavi
Nizami Ganjavi menikah 3 kali selama hidupnya. Salah satu istri kesayangannya adalah yang pertama, yang merupakan seorang budak dan diberikan sebagai hadiah oleh Fakhr al-Din Bahramshah, penguasa di Darband.
Dari istri inilah ia kemudian memiliki seorang anak laki-laki yang diberi nama Mohammed (Muhammad). Sayangnya ketika karyanya Khosrow and Sirin selesai dibuat, istrinya tersebut meninggal dunia.
Jatuh Bangunnya Penulis Layla Majnun
Terlahir dalam keadaan yatim-piatu, ditinggalkan istri yang ia sayang. Nizami melalui puisi-puisi dan karyanya kerap menyentil Muhammad sebagai anaknya. Salah satunya adalah pada bagian di Layla Majnun dan Haft Peykar.
Melalui pesan tersebut, Nizami Ganjavi mengatakan kepada anaknya untuk bertanggung jawab kepada ayahnya yang sudah semakin melemah.
Beberapa penulis mengatakan bahwa nama istri pertamanya tersebut adalah 'Afaq', tetapi pendapat ini ditentang sebab 'Afaq' berarti cakrawala. Kemisteriusan nama sang istri masih menjadi misteri hingga saat ini.
Salah satu keanehan hidup sang pujangga adalah istrinya meninggal dunia setiap kali karya besarnya terlahir. Hal tersebut sampai Nizami berkata
"Ya Tuhan, mengapa untuk setiap mathnavi saya harus mengorbankan seorang istri!".
Akhir Kehidupan Nizam Ganjavi
Nizam Ganjavi meninggal pada tahun 1209, tepat 12 tahun setelah menerbitkan tulisan terakhirnya. Sampai akhir hayatnya, ia dikenal sebagai seorang pujangga yang romantis. Tetapi sayang, terkadang namanya kalah pamor dengan Layla Majnun, karyanya yang termahsyur.
Referensi:
CNN, Nizami Ganjavi, Pujangga Romantis Di Balik Layla dan Majnun
Posting Komentar
0 Komentar