Review Buku Fihi Ma Fihi karya Jalaludin Rumi, Tentang Cinta Serta Esensi Dunia dan Segala Isinya

"Malaikat diselamatkan karena pengetahuannya, dan hewan diselamatkan karena ketidaktahuannya"

Kutipan tersebut saya ambil dari buku Fihi Ma Fihi karya Jalaludin Rumi. Mungkin nampak sederhana bagi anda, tetapi jika anda baca ulang dan renungi, anda akan tahu bahwasanya melalui quote tersebut Rumi sedang memberitahu kita bahwa di alam semesta ini, hanya ada cinta-Nya.

Kitab Fihi Ma Fihi merupakan salah satu buku yang saya masukkan kedalam buku non-fiksi terbaik yang mesti anda baca sekali seumur hidup. Apa alasannya? Alasannya adalah karena buku ini merubah sudut pandang saya terhadap dunia.

Buku inilah yang membuat saya ketika terjatuh dari motor, saya tidak mengumpat, kesal, marah, melainkan bersyukur

Jalaludin Rumi berpendapat bahwa keburukan itu tidak ada, yang ada hanya kasih sayang-Nya. Manusia tidak hanya diselamatkan karena pengetahuannya, melainkan juga ketidaktahuannya. Itulah mengapa baik itu buruk atau tidak, kita susah untuk menduga maknanya apa.

Salah satu pendapat Rumi yang kemudian diakui oleh sains adalah fenomena yang mana manusia adalah ketiadaan. Manusia terdiri dari partikelir atom, dan atom terdiri dari proton, neutron, dan eletron, tetapi ketika tiga komponen tersebut di zoom lebih dalam, ternyata proton, neutron, dan elektron tidak pernah ada. Sebab ketiga penyusun atom tersebut tidak ada, maka partikelir atom juga tidak pernah ada, dan sebab partikelir atom yang menyusun dunia dan seisinya tidak ada, maka kita dan dunia ini jugalah tidak ada. Lalu apa yang ada? 

Kedepannya, artikel ini akan membahas tentang Buku Fihi Ma Fihi karya Jalaludin Rumi, dan akan kita mulai dengan sedikit mengetahui siapa 'Rumi' ini.

Review Buku Fihi Ma Fihi karya Jalaludin Rumi, Tentang Cinta Serta Esensi Dunia dan Segala Isinya
Cover buku Fihi Maa Fihi Jalaludin Rumi

Review Buku Fihi Ma Fihi karya Rumi, Dari Cinta, Hidup, Sampai Esensi

Secara sederhana fihi ma fihi adalah buku Rumi yang diutulis untuk menjawab persoalan-persoalan yang muncul dan ditanyakan kepadanya. Uniknya, Rumi menulis buku ini dalam keadaan trans atau mabuk. Berbeda dengan masyarakat kita yang berdzikir dengan menggelengkan kepala, Jalaludin Rumi berdzikir dengan melakukan tarian sufi.

Rumi kemudian menjawab dan murid-muridnya mencatat apa yang keluar dari lisan gurunya tersebut. Hal ini mungkin absurd bagi kita, bahkan sangat aneh hingga kita bisa menyebutnya gila. Tetapi apabila kita mengetahui ideologi-ideologi yang muncul darinya, maka sungguh kita sedang belajar dari orang gila.

Buku ini telah diterjemahkan kedalam banyak bahasa, bahkan Rumi sejajar dengan penulis klasik terkenal, William Shakspeare. Sebelum ke pembahasan buku Jalaludin Rumi Fihi Ma Fihi, kita akan sedikit berkenalan dulu dengan siapa penulisnya.

Resensi Buku Fihi Ma Fihi karya Jalaludin Rumi
Tampilan Buku Fihi Ma Fihi


Siapa Jalaludin Rumi?

Menurut Jane Ciabattari melalui BBC.com, Jalaludin Rumi merupakan penyari terlaris di Amerika serikat. Ia bernama asli Jalaluddin Muhammad bin Muhammad bin Husin Al Khatihbi Al Bakri, tetapi dikenal dengan Jalāl ad-Dīn Muhammad Rūmī dan juga dikenal dengan Jalāl ad-Dīn Muhammad Balkhī, namun semua orang sepakat menyebutnya sebagai Jalaludin Rumi.

Rumi lahir di Samarkand pada 30 September 1207 dan wafat pada 17 December 1273.

Sampai saat ini, Rumi dikenal sebagai seorang penyair ulung berkebangsaan Persia dan kerapkali menulis karyanya dalam bahasa tersebut. Karyanya telah dinikmati hampir di seluruh dunia sebab tulisannya mengandung mistisme yang membuat orang terpengaruh olehnya.

Bahkan Matsnawi yang merupakan salah satu karyanya disebut sebagai 'Al-Qur'an Persia' karena memang memiliki pengaruh yang kuat dalam dunia sufisme. 

Tapi kita tidak akan terlalu bahas mendalam tentang siapa beliau, jika berminat, anda bisa membacanya di link berikut.

Identitas Buku

Nama Buku   : Fihi Ma Fihi: Mengarungi Samudera Kebijaksanaan

Penulis Buku    : Jalaludin Rumi

Judul Asli Buku : Kitab Fihi Ma Fihi: Ahadits Maulana Jalal al-Din al-Rumi, Syair al-Shufiyyah al-Akbar

Penerjemah Buku    : Abdul Latif

Penerbit Buku    : Penerbit Forum

Tahun Terbit Buku   : 2019

Jumlah Halaman Buku   : 530 halaman

Ukuran Buku    : 14 x 20 cm

ISBN Buku   : 978-602-310-004-0

Rate    : 5/5

Harga Buku    : 70.000 Rp - 100.000 Rp. di Shopee yang original (Harga Buku Fihi Ma Fihi yang hardcover umumnya lebih mahal dibandingkan yang softcover)

Bahas Buku Fihi Ma Fihi karya Jalaludin Rumi
Buku Fihi Ma Fihi Hardcover


Sinopsi Buku Fihi Ma Fihi karya Jalaludin Rumi

Kitab Fihi Ma Fihi secara maknawi dapat diartikan sebagai adanya isi didalam isi, atau esensi di dalam esensi. Rumi mempercayai bahwa yang mengetahui makna dari esensi tersebut adalah Allah itu sendiri.

Lisma Noviana melalui Tribunnews mengatakan bahwa bahwa Fihi Ma Fihi artinya inilah sesungguhnya

Dalam bab pertama Rumi menceritakan tentang nabi yang telah menaklukkan pamannya sendiri yang kafir, ketakutan para tawanan menangis, terlebih mereka mengira bahwa nabi akan membunuhnya.

Dari cerita tersebut Rumi kemudian membeberkan argumentasinya bahwa nabi dengan izin Allah mengetahui apa yang tidak kita ketahui. Terjadinya perbedaan antara satu orang dengan orang lainnya baik dari segi agama atau opini adalah sebab kita tidak melihat sebagaimana ia melihat, dan kita tidak merasakan sebagaimana ia merasakan.

Nabi dianggap gemar perang oleh orang yang membencinya, tapi apa para pembenci itu tahu bagaimana 'neraka' yang telah dilihat oleh Nabi ? Apakah mereka peduli bahwa nabi mau tidak mau harus melakukan perang itu sebab ia diserang dan dikhianati terlebih dahulu?

Kita bisa saja menghardik orang berdosa, bahkan merupakan ahli maksiat hanya karena mereka pacaran dan kita tidak pacaran. Tetapi apakah kita yang tidak pacaran dapat merasakan seberapa besar cinta mereka yang berpacaran itu?

Jika kita tidak bisa merasakannya, untuk apa merasa paling suci?

Dalam bab kedua, Rumi menjelaskan bahwa hal yang membuat kita saling memanggil bukanlah kata, melainkan frekuensi. Manusia memiliki hakikat untuk tarik menarik, serta memiliki hakikat apa yang mereka butuhkan dan apa yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.

Jika anda memikirkan makanan apa yang mau anda makan sekarang, anda mungkin berpikir tentang kue, roti, seblak, bakso, soto, sempol ayam, dan ratusan pilihan makanan lainnya. Jika anda berpikir anda mau memiliki apa sekarang, anda mungkin menyebut I-Phone terbaru, mobil lamborghini, rumah mewah, dan lainnya. Tapi apakah anda membutuhkannya? Tidak.

Anda tidak membutuhkan makanan-makanan enak beragam jenis, anda hanya butuh kenyang. Anda tidak memerlukan rumah mewah dan segudang mobil Lamborghini, anda hanya membutuhkan validasi. Validasi untuk dianggap kaya oleh orang lain. 

Sama seperti dunia dan seisinya, kita tidak membutuhkannya sebab yang kita butuhkan sebenarnya adalah Allah itu sendiri. Sayangnya kita cenderung tersesat, kita jatuh kepada budak-budak dunia sehingga malah jauh dari Tuhan yang kita cintai. Kita jatuh pada cahaya bulan namun lupa ada matahari yang lebih terang.

Buku Fihi Ma Fihi memberikan kita petunjuk dan renungan terhadap dunia, serta bagaimana kita mestinya paham akan esensi itu sendiri.

Hal Yang Saya Sukai di Kitab Fihi Ma Fihi

Kitab Fihi Ma Fihi saya sukai karena Rumi menulisnya dengan sangat indah, argumentatif, tetapi menohok. Rumi membawa kita kepada dunianya yang penuh cinta dan kasih melalui sastra serta prosa yang memang tidak bisa diragukan lagi.

Jalaludin Rumi memiliki kemampuan untuk memilih diksi yang pas dan tepat untuk pembacanya, diselingi dengan kutipan dan cerita-cerita yang membawa kita kepada pemahaman akan makna di dalam makna.

Rumi dalam menulis menggunakan perandaian-perandaian dan simbolis sehingga beliau menjelaskan ini dengan cara 'itu'. Contoh sindirannya disini adalah dengan melalui kalimat yang saya kutip.

Alangkah sayangnya jika seseorang yang telah meraih pantai samudera, hanya merasa puas dengan seteguk atau satu kendi air. Sementara ia melalalikan berbagai macam mutiara berkilauan dan ratusan ribu benda-benda indah yang sebenarnya bisa ia dapatkan di dalam samudera itu. (Jalaludin Rumi, Kitab Fihi Ma Fihi, hal.41)

Hal Yang Tidak Saya Sukai dalam Buku Fihi Ma Fihi

Membaca Buku Ma Fihi karya Rumi tidak bisa dibaca sekali duduk, melainkan harus direnungkan dan dibaca terus menerus agar pemahaman yang disampaikan Rumi sampai ke kita.

Ketidaksukaan saya terhadap buku Fihi Ma Fihi Jalaludin Rumi ini sebenarnya tidak banyak, salah satunya adalah Rumi kerapkali mengenakan bahasa yang membuat kita mengernyit, misalnya dia menyebut amber. Amber atau ember? tanya saya.

Terus kemudian Tamyiz, sebuah istilah Islam yang membuat saya kembali mengernyit. Memang bisa jadi itu adalah istilah dari kitab Arabnya yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia, tetapi jika ada penjelasan pada footnote, itu akan membuat saya terbantu.

Rumi seringkali menggunakan simbolisasi dalam Fihi Ma Fihi, bukan berarti cerita itu benar, melainkan Rumi mau kita bagaimana ia menggambarkan sesuatu tersebut.

Fihi Ma Fihi Quotes

Menyatakan cinta adalah hal yang mudah, tetapi pernyataan itu butuh bukti dan fakta. (Fihi Ma Fihi hal: 29) 

Kutipan Fihi Ma Fihi itu jelas maknanya, sehingga tidak perlu diartikan lagi, mantap Rumi!

Allah SWT. itu Maha Cerdas, Dia menunjukkan sesuatu dalam bentuk yang baik tetapi di dalamnya luar biasa busuk. Bukan demi apa-apa, melainkan agar manusia tidak mudah tertipu hingga ia akhirnya mengerti dan berkata "Ide dan perbuatan yang baik tampak di hadapanku" (Fihi Ma Fihi, hal. 32)

Dalam quote ini Rumi mengingatkan kita bagaimana kita begitu mudah tertipu akan suatu hal yang nampaknya baik, tetapi busuk. Manusia memiliki pandangan yang terbatas, namun tidak dengan Tuhan. Maka dari itu, kita harus tetap percaya dengan apa yang ditakdirkan Tuhan.

Sebagus dan secemerlang apapun buah pikiranmu, tidak akan lebih hebat dari buah pikiran sang Nabi. Jadi jangan terlalu mengandalkan akal dan pikiran. (Fihi Ma Fihi, hal.33)

Kutipan ini cocok untuk mereka yang selalu mengandalkan logika dalam beragama, berasaskan pendapat pribadi saja padahal hukum telah jelas halal-haramnya.


Karya-Karya Jalaludin Rumi

Jalaluddin Rumi meninggalkan karya baik dalam bentuk nazam maupun prosa. Karya-karyanya yang dibentuk dalam prosa adalah.

meninggalkan dua buah karya yang mengupas tentang sastra. Di antara kitabnya ada yang redaksinya berbentuk prosa dan ada pula yang susunannya berbentuk nazam. Karya yang redaksinya berbentuk prosa adalah:

1. Al-Majalis as-Sab'ah, 

Berisi hasil pengembaraan hidup Rumi sampai ia bertemu dengan sang guru, yaitu Syamsuddin al-Tabrizi. Ditulis berdasarkan khotbah dan nasihat yang Rumi sampaikan diatas mimbar-mimbar.

2. Majmu'ah min ar-Rasa'il,

Majmu'ah min ar-Rasa'il berisi sekumpulan surat dari Rumi kepada para sahabat dan kerabatnya.

3. Fihi Ma Fihi, 

Berisi kumpulan materi perkuliahan, renungan, serta komentar yang membahas masalah sekitar akhlak dan ilmu-ilmu tetapi dilengkapi dengan tafsiran al-Qur'an dan Hadis. Pembahasan dalam setiap pasal-pasalnya merupakan jawaban dan tanggapan atas bermacam pertanyaan dalam konteks dan kesempatan yang berbeda-beda. 

Sementara karya-karya Rumi yang berupa nazam adalah:

4. Diwan Syams Tabrizi,

Kitab ini berisi 43.000 bait diwan yang mengemukakan ketergantuntang Maulana Jalaludin Rumi terhadap gurunya, Syamsuddin Tabrizi. Gubahannya disebut Diwan Syams Tabrizi sebab terucap oleh lisannya nama Syams, hal yang membuat adanya persatuan antara murid dengan gurunya.

5. Ruba'iyat, 

Terdapat 1.659 bait yang wazan-nya berbentuk rubai (terdiri dari empat baris) dalam kitab ini. Sementara keseluruhan baitnya mencapai 3.318 bait.

6. Matsnawi, 

Disebut sebagai salah satu karya monumental Jalaludin Rumi, bahkan Matsnawi dikatakan sebagai Al-Qur'an Persia.

Berisi nazam yang dalam setiap bait terselit rima yang menyendiri dan rima bait-bait lainnya. Namun dua penggalan dalam satu baitnya tetaplah sama.


Terima kasih telah berkunjung ke BukuBagus, terima kasih telah membaca! BukuBagus merupakan website rekomendasi buku, silahkan berlangganan atau tulis di kolom komentar tentang buku yang layak untuk dibaca semua orang. Ayo bantu orang lain menemukan buku yang membuat mereka jatuh cinta akan membaca!  

Posting Komentar

0 Komentar