Review Buku Dijual : Keajaiban, Sepilihan Cerpen Para Pengarang Besar Asia
Tidak semua buku kumpulan cerpen enak untuk dibaca, namun bila buku cerpen itu ditulis oleh pengarang-pengarang besar Asia? Apakah buku tersebut layak dilewatkan? Hal inilah yang pertama kali membuat saya mengambil buku antologi cerpen Dijual : Keajaiban, yang merupakan kumpulan cerpen dari sastrawan besar Asia.
Bukunya sederhana, terdiri dari 9 cerpen pengarang besar Asia yang diantaranya Gao Xinjian, A.K. Narayan, Khayyiriah Ibrahim As-Saqqaf, Naguib Mahfouz, Salman Rushdie, Taufiq el-Hakim, Yukio Mishima, Orhan Pamuk, dan Yusuf Idris.
Saya sedikit mengenal beberapa penulis di atas dari karya-karya mereka, misalnya Naguib Mahfuz dan Orhan Pamuk, namun saya tetap mengangkat alis ketika nama Salman Rushdie muncul.
Jika anda tidak tahu, dia adalah buronan masyarakat Islam sebab menulis buku kontroversial yang berjudul 'Ayat-Ayat Setan'. Sebab bukunya, Rusdie mendapatkan kecaman dari masyarakat muslim sehingga bersembunyi selama sedekade lebih.
Terlepas dari hal tersebut, apa yang menyebabkan buku ini saya rekomendasikan untuk anda baca? Mari kita terjun lebih dalam.
Cover buku Dijual Keajaiban (source: Goodread) |
Identitas Buku
Judul Buku : Dijual : Keajaiban, Sepilihan Cerpen Para Pengarang Besar Asia
Nama Asli Buku : Dijual : Keajaiban
Penulis Buku : Gao Xinjian, dkk.
Penerjemah Buku : Tia Setiadi
Penerbit Buku : Diva Press
Tahun Terbit Buku : Cetakan Pertama, Desember, 2015
Jumlah Halaman Buku : 228 halaman
Ukuran Buku : 14 x 20 cm
ISBN Buku : 978-602-391-049-6
Genre Buku : Buku Antologi Cerpen, Sastra
Estimasi Membaca : 1-2 Hari
Rate Buku : 4/5 (Recommended)
Harga Buku :
Dijual : Keajaiban, Rekomendasi Buku Antologi Cerita Pendek Yang Layak Anda Baca!
Mengingat buku ini saya beli kembali semenjak saya kehilangan bukunya bertahun-tahun silam, saya kembali membaca cerita-cerita di dalamnya dengan khidmat.
Rasanya sedikit berbeda dengan ketika saya membacanya untuk kedua kalinya, rasanya seperti bertemu kawan lama yang kita lupa wajahnya. Mungkin itu terjadi karena terdapat beberapa part yang saya lupa? Bisa jadi.
Dua kali membacanya, cerpen favorit saya tetaplah karya 'Anjing Buta' karya R.K. Narayan yang menceritakan tentang seorang lelaki buta di pasar dengan seekor anjingnya yang setia.
Ceritanya sangat berkesan, mengangkat fenomena manusia yang lebih memilih salah dan tunduk dibandingkan benar dan merdeka, atau bisa jadi, cerita tersebut memang tentang kita? Lebih suka tunduk dipimpin oleh pemimpin buta? Lebih suka kembali pada kebiasaan lama yang mengekang? Entahlah.
Selain itu, saya menyukai cerita yang ditulis Yusuf Idris, berjudul 'Nampan dari Surga'. Ceritanya unik sebab merupakan kritik terhadap orang miskin dan masyarakat.
Si miskin selalu merutuk Tuhan, dan sebab masyarakat sana religius, mereka takut bila si miskin terus-terusan mengutuk maka azab akan jatuh ke desa. Alhasil, penduduk desa memberikan si miskin makanan. Ceritanya lucu dan absurd.
Dijual Keajaiban karya Taufiq el-Hakim juga lucu, bercerita tentang seorang rahib yang memiliki kemampuan yang ajaib. Saya tidak mau cerita lebih sebab endingnya tidak terduga.
Terdapat beberapa cerita lainnya dalam buku Dijual Keajaiban ini, yang diterjemahkan Tia Setiadi dengan cara yang tepat sehingga kita bisa menikmati cerpen-cerpen tersebut.
Adapun beberapa antologi cerpen yang termaktub dalam buku Dijual Keajaiban adalah:
- Cerpen Di Sebuah Taman karya Gao Xingjian,
- Cerpen Pembunuhan Cahaya di Alir Sungai karya Khayriyah I. As-Saqqaf,
- Cerpen Qismati dan Nasibi karya Naguib Mahfouz,
- Cerpen Memandang ke Luar Jendela karya Orhan Pamuk,
- Cerpen Anjing Buta karya R.K Narayan,
- Cerpen Tujuh Jembatan karya Yukio Mishima,
- Cerpen Nampan dari Surga yang ditulis oleh Yusuf Idris,
- Cerpen Di Selatan Dua Lelaki Tua India karya Salman Rusdhie, dan
- Cerpen Dijual: Keajaiban karya Taufiq el-Hakim,
Apakah worth it? Sangat.
Quote Buku Dijual Keajaiban
Quote buku ini saya ambil di Goodreads, tepatnya dari Dion Yulianto. (Terimakasih Dion!)
“Memang, ada begitu banyak hal yang seharusnya diterima begitu saja.” (hlm. 25),
“Oh, betapa Maha Besarnya Engkau, Allah! Kau ciptakan hatiku, perasaan-perasaanku! Tak seorang pun dapat memiliki hati orang lain, demikian Firman-Mu!” (hlm. 39),
"Kebahagiaan itu tak sulit ditemukan bagi sesiapa yang mencarinya." (hlm. 61),
“Jikalau tidak ada yang bisa dipandang dan tak ada kisah-kisah untuk didengarkan, hidup niscaya akan boyak—atau membosankan.” (hlm 65),
“ … merupakan suatu anugerah besar bagi seorang lelaki untuk mempunyai sahabat-sahabat yang darinya dia bisa belajar sesuatu yang baru tiap-tiap hari.” (hlm 122),
“Kepercayaan, adalah korban usia juga.” (hlm. 132),
“Iman telah membuat kalian mencapai semua ini. Kalian tak tahu kekuatan yang terhampar dalam jiwa pemeluk teguh. Iman adalah kekuatan, Anakku!” (hlm 152),
“Keajaiban-keajaiban itu terkubur dalam hati kalian, laksana air di dalam batu, dan hanya iman yang bisa membangunkan mereka!” (hlm. 152),
"Setiap penulis memiliki tempatnya sendiri di rak buku dan dia hidup sepanjang mempunyai pembaca. Tak ada pelipur yang lebih besar dari penulis ketimbang bisa meninggalkan sebuah buku dalam harta karun besar sastra manusia yang akan terus dibaca di masa depan." (hlm 220)
Mengapa Dijual Keajaiban Saya Rekomendasikan?
Jika mengutip Jakob Sumardjo dalam buku Catatan Kecil Menulis Cerpen ia berujar kalau menulis novel seperti sebuah marathon. Dari kalimatnya tersebut, saya setuju.
Mempelajari sastra juga adalah hal yang sama, jika langsung menyerbu ke dalam novel untuk mempelajari sastra, itu bisa jadi hal yang panjang. Maka dari itu, cerpen bisa menjadi solusi.
Cerpen tidak berbentuk panjang ber bab-bab melainkan berbentuk sepenggal demi sepenggal. Membaca novel sastra akan membuat kita menikmati sebuah perjalanan yang jauh, membaca cerpen sastra seperti menikmati perjalanan yang singkat namun bermakna.
Mempelajari sastra guna mendapatkan kemampuan berpikir dan gaya menulis yang sama seperti orang-orang hebat sebelum kita, perlu lebih mendekat kepada karya-karya mereka dan melihat bagaimana mereka menulis.
Dalam buku Dijual Keajaiban ini terdapat penulis-penulis sastra yang telah mahsyur. Misalnya Orhan Pamuk yang memang penulis kenamaan Turki, dan tentunya Nagoib Mahfouz dan Gao Xinjian, sastrawan yang telah mendapatkan nobel sastra.
Belajar dari mereka adalah hal yang bijak untuk dilakukan, terlebih setiap cerita dan hikayat mengandung nilai-nilai humaniora yang layak direnungi, membuat kita memahami lebih dalam diri sendiri.
Pada akhirnya, buku ini merupakan antologi cerita pendek. Di dalamnya terdapat sembilan buah cerpen karya pengarang besar Asia.
Kita mesti berterimakasih banyak kepada Tia Setiabudi yang telah memberikan terjemahan yang bagus dan layak dinikmati. Saya sebagai pembaca sangat mengapresiasinya.
Terima kasih telah berkunjung ke BukuBagus, terima kasih telah membaca! BukuBagus merupakan website rekomendasi buku, silahkan berlangganan atau tulis di kolom komentar tentang buku yang layak untuk dibaca semua orang. Ayo bantu orang lain menemukan buku yang membuat mereka jatuh cinta akan membaca!
Looking for another book? Check it on Review Novel - Review Buku at this website!
Posting Komentar
0 Komentar