Review Buku Adam 31 Meter karya Bambang Tri (Recomended)

Konten [Tampil]

Review Buku Adam 31 Meter, Mencari Tanda Tangan Tuhan dan Ayat-ayat Emas Evolusi dalam Alquran karya Bambang Tri


Identitas Buku

Judul : ADAM 31 METER : Mencari Tanda Tangan Tuhan dan Ayat-Ayat Emas Evolusi dalam Al-Qur'an

Penulis : Bambang Tri

No. ISBN : 9786028995269

Penerbit : Pustaka Pesantren 

Tanggal terbit : Mei - 2012

Jumlah Halaman : 264

Berat : 400 gr

Jenis Cover : Soft cover

Genre : Islam

Harga Buku: 40.000Rp

Cover buku Adam 31 Meter (Bukunya dapat dibeli seharga 20k disini)

Nama Bambang Tri belakangan menjadi kontroversial karena sempat menggugat presiden Jokowi atas kasus ijazah palsu. Bambang Tri sebelumnya juga sempat menulis buku Jokowi Undercover yang lagi-lagi bermasalah. Salah satu tuduhannya tentu saja adalah menghina pemerintah dan menyebarkan kebohongan, kendati ia berkata bahwa datanya kredibel.

Namun kita tidak akan membahas tentang Biografi Bambang Tri Mulyono, melainkan akan membahas salah satu karyanya yang layak baca, yaitu buku Adam 31 Meter Mencari Tanda Tangan Tuhan dan Ayat-ayat Emas Evolusi dalam Alquran.

Sebelum kita menuju hal-hal yang formal, perlu sekiranya kita membaca buku ini tanpa melihat latar belakangnya yang cukup bermasalah itu, dan selepas buku ini saya baca, ada satu kalimat yang perlu saya ungkapkan;

Saya kecewa.

Buku Adam 31 Meter ini bagusnya luar biasa sebab ia berani mendorong suatu hal yang tidak normal disertai dengan bukti-bukti yang dikemukakan Bambang. Penjelasannya juga mantap dan mudah dimengerti, bahkan dalam buku ini ia juga menjelaskan tentang ayat-ayat evolusi yang mana menyebutkan bahwasanya Islam berada di tengah-tengah dalam kasus evolusi.

Hanya saja, kasus evolusi yang disebutkan di dalam Al-Qur'an bukan hukum evolusi yang plek ketiplek dari Charless Darwin, melainkan sebuah teori evolusi dari salah satu penggagas teori evolusi lainnya, PP Greasse.

Greasse menyatakan bahwasanya teori evolusi yang digunakan Charless Darwin ada salahnya, dan ia membabat teori-teori itu, dilain sisi Greasse menyebut bahwasanya evolusi yang terjadi adalah evolusi yang 'ajeg' atau berhenti.

Maksudnya, pada awalnya terdapat hewan-hewan yang bertubuh besar dan mereka terus berevolusi menyesuaikan tubuh dengan lingkungan tempat mereka hidup. Greasse menyebut bahwasanya evolusi kemudian menjadi ajeg atau stagnan, fisik mereka menjadi sesuai dan tidak ada lagi evolusi sebagaimana yang terjadi di masa lampau.

Menggunakan teori ini Bambang Tri menjelaskan bahwasanya nabi Adam juga mengalami kasus yang serupa. Kemunculan nabi Adam di Bumi pada awalnya dimulai dari tubuh nabi Adam yang berbentuk raksasa, hanya saja pada akhirnya membentuk penyesuaian dengan kehidupan yang ada di Bumi. 

Mengapa terjadi penyesuaian? Karena tentunya tubuh nabi Adam yang raksasa menyesuaikan dengan surga, sehingga ketika ia berada di Bumi maka perlahan demi perlahan keturunan nabi Adam mengecil hingga pada akhirnya menjadi seperti ukuran kita yang saat ini.

Maka seperti yang dikatakan Greasse, kita menjadi ajeg. Fisik kita tidak lagi mengecil atau hal-hal yang berkaitan dengannya. Tubuh kita telah menyesuaikan dengan lingkuan yang ada di Bumi.

Dalam buku ini Bambang Tri juga mengkritik Harun Yahya yang pseudo science serta mengklaim kesalahan Charless Darwin. Bambang Tri juga memberikan gambar-gambar tentang topik yang ia bahasm serta memberikan statement bahwasanya Adam memiliki tinggi tubuh 31 Meter.

Pada akhirnya buku ini memang bagus, hanya saja saya tetap kecewa. Apa alasannya? Karena buku ini tidak akademis. 

Penjelasan Bambang Tri memang lugas dan bagus, hanya saja semestinya buku ini akademis dan tidak ditulis sebagaimana pseudo science lainnya. Beberapa hal yang dijelaskan Bamban Tri lebih mengacu seperti klaim dibandingkan statement, dan hal itu terjadi karena referensi.

Kendati demikian buku ini bagus untuk dibaca sebab menawarkan sudut pandang yang berbeda, sehingga saya merekomendasikannya.


Posting Komentar

0 Komentar